Connect Me And Friend HTC

Welcome

Selamat datang di Coretan Taufik HTC - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel dunia teknik (Blogging, HTC, Pantun, Trik" handphone Dan Lain Lain) yang Kami susun. Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik.

Navigasi

Social Stuff

–<>–selamat datang di http://taufikdhubi.blogspot.com | terima kasih telah berkunjung | jangan lupa tinggalkan pesan–<>–

Selasa, 22 Mei 2012

Bulan Lebih Basah Ketimbang Gurun Sahara

Karena posisi gerak rotasi dan revolusi bulan dan Bumi, ada bagian bulan yang tidak pernah tampak dari Bumi dan tak disinari Matahari. Bagian bulan yang gelap permanen itu lama menyimpan misteri dan membuat penasaran para ahli karena diduga memiliki air dalam jumlah yang signifikan.
Untuk membuktikannya, NASA telah mengembangkan misi Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) yang diluncurkan pada tahun 2009. Dalam misi ini, wahana tersebut juga dilengkapi roket Centaur untuk ditembakkan ke permukaan bulan. Harapannya, hasil tabrakan akan membentuk ledakan yang bisa diamati apakah serpihanya mengandung air.
M
isi itu telah sukses. Centaur telah berhasil menghantam permukaan kawah Cabeus
 di kutub selatan bulan. LCROSS yang berselisih waktu 4 menit dengan Centaur juga telah mampu melihat komposisi debu yang dihamburkan Centaur ketika menghantam permukaan bulan. Kini, ada jawaban positif tentang adanya air di bulan. Hasil observasi itu dilaporkan di jurnal Science teranyar, 22 Oktober 2010 lalu.
Jumlah air yang terdapat di permukaan bulan kurang lebih sejumlah 5,6 persen. "Jumlahnya kira-kira dua kali jumlah air yang terdapat di gurun Sahara. Mungkin tidak sebanyak air yang terdapat di bagian bumi umumnya, tapi adanya air di bulan saja, itu sudah mengejutkan," lanjut Colaprete.
Ia  mengatakan bahwa dalam 1000 kg debu bulan mengandung 12 galon air. Air yang ditemukan terdapat dalam bentuk kristal es. Di kristal es itu sendiri, terdapat sebanyak 80-90 persen air. Colaprete mengungkapkan, persentase banyaknya jumlah air itu bisa diungkapkan dari lamanya kritsal mampu bertahan dalam wujudnya.
"Agar kristal dapat bertahan lebih dari satu menit, kristal itu harus memiliki 80 hingga 90 persen air, jika tidak kristal itu akan menyublim atau menguap," terang Colaprete.
Hasil penemuan ini semakin melengkapi beberapa penelitian sebelumnya tentang kawah yang suhunya mencapai lebih dari -230 derajat Celsius ini. Sebelumnya, Cabeus diketahui mengandung karbon monooksida, perak, magnesium, metana dan merkuri dalam jumlah yang cukup banyak. Hasil ini juga mampu menghilangkan keraguan tentang adanya air di bulan yang selama ini ada.
Sebelum LCROSS, beberapa misi luar angkasa juga sudah mendeteksi adanya air di bulan, walaupun masih berupa dugaan. Sinyal radar dari pesawat ruang angkasa Clementine yang beroperasi pada tahun 1994 misalnya, telah mengindikasikan adanya air. Selain itu, ada Lyunar Prospect-nya NASA yang mengorbit bulan pada tahun 1998-1999, dan mendeteksi adanya hidrogen di banyak kawah bulan, walaupun belum jelas apakah hidrogen itu terdapat dalam bentuk air.
Sekarang, setelah misteri adanya air terpecahkan, pertanyaannya adalah darimana air itu berasal? salah satu dugaannya adalah bahwa atom hirogen yang dibawa oleh "angin matahari" jatuh di wilayah bulan yang kaya oksigen. Seiring waktu, molekul itu berpindah hingga akhirnya terjebak di kawah bulan yang super dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chrome Pointer
Diberdayakan oleh Blogger.